Saat Tuhan berkehendak, semuanya harus dijalankan. Begitu pula yang terjadi dengan Nitri, Wibi, Bintang dan Ano. Empat sahabat ini berjuang keras atas segala masalah yang terjadi. Nitri yang harus melepaskan kekasihnya, Juni. Bintang yang trauma atas kisahnya di masa lalu hingga sulit untuk jatuh cinta. Wibi, si penurut yang tiba-tiba berubah menjadi si pemberani, dan Ano si mantan pecandu yang super cuek yang terus-terusan bermasalah dengan orang tuanya.
Mereka berempat tinggal di sebuah rumah kost. Karakter mereka yang berbeda menjadikan suasana rumah kost selalu dipenuhi dengan gelak tawa termasuk sedu sedan.
Bagaimana kisah mereka bergulir? Apa yang harus mereka lakukan saat mereka mendapatkan dirinya berada di rumah sakit karena kecelakaan? Apakah mereka semua selamat? Bagaimana dengan Juni? Apakah laki-laki ini jadi meninggalkan Nitri yang begitu agung cintanya?
Siapa pula Ardi, Bram, Naila dan Topan?
Sungguh sebuah kisah yang menarik untuk disimak. Selain ringan dengan gaya bahasanya yang mudah dimengerti, alur yang cukup mengasyikan dengan gaya penuturan yang tidak dibuat-buat dan penokohan yang kuat menjadikan buku ini memiliki daya tarik tersendiri.
Begitu banyak pesan yang ingin disampaikan penulisnya. Dari arti persahabatan, arti kasih sayang yang sebenarnya hingga kesejatian cinta antara orang tua dengan anaknya, maupun antara dua orang lawan jenis termasuk pula arti atas penerimaan sebuah takdir dan nasib menjadi sentuhan tersendiri di buku ini.